Minggu, November 17, 2013

Gambaran UK

Sudah dua bulan lamanya penulis berada di tanah UK. Tentunya terdapat banyak perbedaan mencolok dengan Indonesia. Dalam tulisan ini, penulis akan membuat poin-poin dan memberikan gambaran umum kondisi di UK, Leeds lebih tepatnya.

Iklim dan Cuaca
Menengok perkiraan cuaca sudah menjadi kebiasaan orang Inggris. Bahkan ada lelucon: untuk memulai percakapan dengan orang setempat, mulailah dengan bertanya atau memberi pernyataan seputar kondisi cuaca. Percakapan dijamin terus mengalir. Leeds sendiri seringkali mendung (suram) dan tipikal hujan yang turun adalah gerimis intensitas kecil hingga sedang yang cocok untuk suasana galau. #eeaaa. Temperatur musim dingin di sini bisa menembus nol derajat celsius, sedangkan saat musim panas berkisar 15-18 derajat celcius, sepanas-panasnya adalah 25 derajat celcius. Jaket hangat tahan-air dan tahan-angin adalah barang yang wajib dimiliki.

Jamban
Sialnya semua jamban di sini tidak dilengkapi dengan alat penyemprot. Penulis sangat heran dengan kebiasaan orang Inggris yang satu ini. Bukankah sangat tidak nyaman membilas yang satu itu tanpa air? #iyyugh

Langkah Kaki
Ini penting! Untuk ukuran orang Indonesia, penulis yakin bahwa kecepatan langkah kakinya di atas rata-rata. Namun semua keangkuhan itu sirna ketika disalip oleh seorang perempuan bule dengan plastik belanja terisi penuh di kedua tangannya. Sebagai tambahan, itu tidak terjadi sekali.

Pelayanan Diri Sendiri
Seiring berkembangnya teknologi, peran manusia semakin terganti oleh mesin. Contohnya pelayanan diri sendiri di perpustakaan mulai dari peminjaman buku, pencetakan dokumen, dan semuanya sudah tertera dengan jelas. Contoh lain, sehabis belanja di supermarket, konsumen sendiri yang harus memasukkan barang ke plastik atau tas belanjanya. Selain itu, konsumen juga lah yang membereskan (membuang) makanan sisa di restoran cepat saji.

Cola
Cola atau minuman bersoda lainnya adalah minuman sehari-hari orang Inggris. Layaknya air putih di Indonesia.

Aksesibilitas
Penyandang disabilitas, manula, dan ibu dengan anak tidak dikucilkan. Hal ini penting karena pada faktanya mereka bisa mencapai seperempat dari total pengguna jalan. Sadar akan asas kesetaraan (equity), trotoar dibuat secara menerus dan selalu ada ramp di setiap ujungnya yang mempermudah pengguna kursi roda naik-turun trotoar. Tak lupa di setiap gedung hampir selalu ada toilet khusus dan akses (ramp atau elevator) untuk pengguna kursi roda.

Negeri Bundaran
Persimpangan jalan antar-kota seringkali menggunakan bundaran sebagai bentuk rekayasa lalu lintas.

Pintu Darurat
Selalu ada di setiap ruangan di gedung! Bahkan ada juga di rumah tempat penulis tinggal. Sebelum memulai seminar atau kuliah pertama kali, wajib hukumnya memberi tahu peserta letak pintu darurat apabila terjadi kebakaran, gempa, atau musibah apapun itu. Sesuai namanya, pintu ini hanya boleh digunakan untuk keadaan darurat karena alarm gedung akan berbunyi jika pintu ini dibuka.

Alias
Semua teman Cina penulis di kelas memiliki nama alias versi Inggris. Misal, Jialiang Guo alias Gilbert, Li Zhixi alias Robin, dan Yu Hsuan alias Emily. Gilbert, Robin, Emily, Michael, John, ya suka-suka mereka saja mau yang mana. Haha.

University Union
Orang Inggris bersosialisasi dengan cara mengujungi bar atau pub. Di sana tempat terciptanya interaksi dan obrolan. Jangan heran kalau di dalam universitas, dalam gedung Leeds University Union (LUU), terdapat bar, pub, dan klub malam. Bahkan ada mesin penjual kondom di LUU (sumber) tapi penulis belum sempat menelusuri lebih jauh.

"Cheers, Love!"
Ucapan terima kasih di atas adalah sesuatu yang umum. Jadi, jangan gede rasa dulu jika menerima kalimat itu. Love, darl, darling adalah sapaan yang biasa di sini.

Mengikuti Zaman
Contoh nyatanya adalah aplikasi yang bernama UniLeeds dan BlackBoard yang bisa diunduh untuk pengguna Android atau iOS. Melalui aplikasi ini, semua hal termasuk jadwal kuliah, materi kuliah, peta kampus, jadwal kegiatan dan lain-lain bisa diakses melalui ponsel pintar yang sekarang sudah dimiliki oleh hampir setiap orang.

Itulah sekilas info kehidupan di UK selama dua bulan ini. Perjalanan masih panjang dan doakan penulis bisa bertahan menghadapi ekstremnya suhu di musim dingin nanti.

N.B.
Gambar yang mendukung setiap poin akan ditambahkan nanti. Keep in touch!