Minggu, Februari 27, 2011

Perempuan

Selesai membaca buku berjudul perempuan karya Quraish Shihab, aku ingin menuangkannya kembali dalam blog ini. Buku ini luar biasa karena mengupas kehidupan perempuan mulai dari karakternya, cinta, rumah tangga, poligami, aborsi, dan lain-lain. Tulisan di bawah merupakan karya Quraish Shihab dengan sedikit modifikasi dariku.

Perempuan diciptakan Allah untuk mendampingi laki-laki. Perempuan adalah yang terbaik untuk laki-laki. Perempuan memberi ketenangan dan ketentraman hidup untuk laki-laki.

Ibuku perempuan. Kakak dan adikku juga perempuan. Bahkan seorang Muhammad SAW membutuhkan perempuan untuk menyalurkan cinta di dalam jiwanya. Jika seorang laki-laki tidak menemukan seorang perempuan yang dia cintai maka dia akan mencintai perempuan yang dia temukan.

Pertemuan perempuan dan laki-laki begitu indah selama mereka telah terbiasa dan saling mengenal, terlebih lagi saling membutuhkan. Tanpa perempuan, masa muda lelaki menjadi gersang, masa matangnya menjadi hampa, dan masa tuanya menjadi penyesalan.

Laki-laki memerlukan dan mendambakan perempuan.

Dia menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Keberpasangan itu sendiri terdiri dari persamaan dan perbedaan. Kedua hal ini harus diketahui agar perempuan dan laki-laki bisa bekerja sama mencapai suatu tujuan kemanusiaan.

Kecintaan diri sendiri menjadikan perempuan sanggup menahan rasa sakit seperti haid, mengandung dan melahirkan, serta menyusukan dan membesarkan anak. Karena rasa sakit itu pula, Allah menganugerahkan perempuan berupa kenikmatan bukan saja dalam hubungan seks, seperti laki-laki, tapi juga dalam memelihara anak-anaknya. Berbeda dengan laki-laki yang harus berjuang mencari nafkah di luar sana untuk sang istri dan anak.

Dunia ini adalah kesenangan dan yang paling menyenangkan adalah perempuan yang shalihah.
(HR Muslim dan An-Nasa'i)

Kalau perempuan berbicara, jangan dengarkan apa yang diucapkan lidahnya, tetapi perhatikan kalimat-kalimat yang dipancarkan matanya.

Apakah ukuran kecantikan dari seorang perempuan? Jawabannya adalah tergantung dari subjektivitas manusia. Seorang perempuan bisa saja dianggap cantik oleh si A namun belum tentu B mengatakan hal yang sama. Oleh karena itu, sungguh bijak ketika kita menyatakan bahwa tidak ada perempuan yang jelek, yang ada hanyalah sebagian mereka tidak pandai atau belum berhasil membuat diri mereka menarik.

Di samping taraf kecantikan setiap individu, kecantikan sangat relatif antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya, bahkan pada masa tertentu dan masa yang lain.

Agama Islam menganjurkan untuk memadukan keindahan jasmani dengan keindahan rohani. Kecantikan luar hanya menyenangkan mata sedangkan yang bersumber dari dalam akan menawan hati. Kedua keindahan harus terpadu, tidak boleh dikorbankan salah satu. Oleh karena itu, Islam menganjurkan perempuan untuk berdandan, ada hadits mengenai pacar (pewarna kuku).

Hanya satu seni yang dimahiri perempuan: Mencintai dan dicintai. Oleh karena itu Allah menganugerahi perempuan kemampuan menangis, cemburu, berduka, dan kesediaan berkorban untuk kekasih. Karena air mata mengundah kasih dan cinta, cemburu menghangatkannya, sedangkan duka cinta tidak akan terobati kecuali dengan cinta pula.

Perempuan dianugerahi berbicara lebih cepat dan lebih banyak karena yang menyuburkan cinta adalah kata-kata indah sedangkan yang meredupkan cinta adalah diam seribu bahasa. Cinta kepada lawan jenis bagi perempuan adalah kisah romantis yang pemeran utamanya adalah perempuan walau sutradaranya lelaki.

Menurut pakar, cinta antar-manusia adalah hubungan dua 'aku'. Keakuan masing-masing dihormati namun kemudian, secara konseptual, keakuan diri lebur pada keakuan kekasih. Karena cinta mengharuskan adanya dua 'aku'.

Mencintai lawan jenis tidak dilarang agama karena cinta adalah fitrah, naluri dalam diri manusia. Allah tidak mungkin melarang cinta, Dia hanya mengarahkan manusia ke dampak yang lebih baik. Silakan bercinta dan luapkanlah cinta kepada kekasih selama tidak melanggar agama dan norma budaya.

Cinta yang terbesar dan paling langgeng adalah cinta kepada Allah dan cinta antar-sesama manusia yang dijalin karena Allah. Cinta yang dikehendaki agama adalah memandang lawan jenis sebagai makhluk dwi dimensi, roh dan jasad, yang memiliki keindahan rohani dan jasmani. Cinta adalah kecendrungan hati yang mendalam terhadap sifat lahir dan batin kekasih, sedangkan syahwat hanyalah dorongan nafsu kepada sifat lahiriah kekasih, kepada jasad saja.

Semestinya tidak ada yang namanya cinta pada pandangan pertama karena belum bisa melihat sisi-sisi batiniah sang kekasih, baru sebatas lahiriah. Cinta menuntut kesetiaan dua 'aku'. Menepati janjinya, memelihara nama baik kekasih, menjauhkan segala sesuatu yang mengeruhkan jiwanya, membantu memperbaiki aktivitasnya, menutupi kekurangannya, serta memaafkan kesalahannya.

Cinta adalah pohon yang tumbuh subur di dalam hati. Akarnya adalah kerendahan hati kepada kekasih, batangnya adalah pengenalan kepadanya, dahannya adalah rasa takut kepada Tuhan, dedaunannya adalah rasa malu, buahnya adalah kesatuan hati yang melahirkan kerja sama, sedangkan air yang menyiraminya adalah mengingat dan menyebut namanya.

Pada zaman Yunani kuno saat hidup filosof kenamaan seperti Plato, Socrates, dan Aristoteles, martabat perempuan sangat rendah. Socrates berpendapat kalau dua sahabat setia harus mampu meminjamkan istrinya kepada sahabatnya. Demosthenes berpendapat bahwa istri hanya berfungsi melahirkan anak sedangkan Aristoteles berpendapat kalau perempuan sederajat dengan hamba sahaya.

Seandainya seorang lelaki harus memilih ketenangan tanpa perempuan atau kesusahan bersama perempuan, niscaya lelaki itu akan memilih pilihan yang kedua. Pada dasarnya tidak ada yang suka dengan kesendirian, kesepian, dan kegelisahan. Kita sangat familiar dengan ucapan sebagai berikut, di belakang lelaki yang sukses ada perempuan.

Istri adalah pakaian bagi suami, begitu juga sebaliknya, suami adalah pakaian bagi istri. Tidak bisa dipungkiri, salah satu fungsi istri adalah fungsi reproduksi. Ibaratnya, istri adalah tempat bercocok tanam bagi para suami maka garaplah lahan bercocok tanam itu kapan dan bagaimana saja yang dikehendaki. Oleh karena itu, harus pintar dalam memilih tanah garapan. Tanah yang subur pun harus diatur masa dan musim penanamannya. Setelah ditanam, tanah garapan tersebut juga harus dijaga dari hama atau alang-alang. Dengan demikian, buah yang dihasilkan merupakan buah dengan kualitas tinggi.

Keberpasangan manusia bukan hanya didorong oleh naluri seksual, tetapi lebih dari itu. Ia adalah dorongan jiwanya untuk meraih ketenangan. Sakinah dalam rumah tangga bukan sekedar apa yang terlihat pada ketenangan batin yang tercermin pada kecerahan raut muka. Lebih dari itu, kecerahan raut muka yang diiringi dengan kelapangan dada, budi pekerti yang halus, yang dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya pandangan dengan tekad yang jelas dan kuat.

Perempuan berbeda dengan lelaki namun perempuan setara dengan lelaki. Kesetaraan tidak berarti persamaan dalam setiap hal. Perbedaan bukan hanya terletak pada alat reproduksinya, tetapi juga struktur fisik dan cara berpikirnya. Perbedaan ini tidak menjadikan satu jenis kelamin lebih unggul atau istimewa daripada yang lain, tetapi justru menggabungkan keduanya untuk mencapai kesempurnaan kedua pihak.

Seandainya jarum tidak lebih keras daripada kain dan cangkul tidak lebih kuat daripada tanah, maka tidak akan ada jahit-menjahit dan hasil pertanian. Artinya, kekuatan dan kelemahan satu pihak tidak menunjukkan superioritas, tetapi merupakan keistimewaan yang saling membutuhkan guna mencapai tujuan bersama.

Perempuan tidak lepas dari pembentukan watak anak-anaknya. Sifat keibuan seorang perempuan sangat luar biasa. Dorongan ini jauh lebih kuat daripada dorongan haus, lapar, kebutuhan seksual, dan rasa ingin tahu. Seorang Napoleon berkata bahwa dia adalah ciptaan ibunya. Begitu pula Abraham Lincoln yang berkata kalau apa yang dia ketahui, dia kerjakan, dan dia impikan adalah hasil kerja ibunya. Karena itu peranan yang paling agung dan besar bagi seorang perempuan adalah peranannya sebagai ibu. Peranan ini mustahil digantikan oleh lelaki.

Kau luar biasa, Perempuan.

3 komentar:

muhammad rizqy anandhika mengatakan...

nice writing. quraish shihab, org yg mampu menerjemahkan bahasa islam ke bahasa kemanusiaan umumnya.

Trias mengatakan...

good writing ,, gepeng udah gede yee sekarang bahasanya luar biasa ,, hahaha

Trias mengatakan...

good writing ,, good job gandrie ramadhan ,, i like your post