Senin, September 20, 2010

The Free Fall Man

Sebuah tweet gue pada malam minggu galau tanggal 18 September 2010:
"Kalau sekarang beli shampo, sekarang gak makan. Kalau sekarang makan, besok gak keramas. Ambil duit jauh. Hidup itu memang pilihan ya".

Ada tiga orang yang me-reply tweet gue.

@dizaartama
"beli shampo trus lo gadoin dikit, terus bsk keramas, bisa kan 2 2nya?"
(Oh shampo emang bisa digadoin banget sih, Diz. Makasih ya. Haha.)

@risastrosubroto
"Makanya beli sepeda. Segala lebih cepat. Semua bisa didapat. (y) (y)"
(Naon eta teh? Alhamdulillah sudah ada, Bos!)

@tiarakami
"ngomong2 ttg pilihan ya gan, ada renungan menarik yg pernah gw temukan. ttg 'the falling man' pas 9/11. Mau liat?"
(Mana mana? Mau dongski!)

Yang paling bener komentarnya kayaknya Indah Mutiara Kami. Haha. Lanjut. Akhirnya dia memberikan sebuah link yang berisi semacam artikel di tumblr. Karena blogger tidak bisa reblog seperti tumblr, kira-kira isinya seperti ini.
Gambar apa itu? Itu adalah gambar salah seorang yang memutuskan untuk meloncat dari jendela Menara Utara pada peristiwa 9/11. Orang-orang menyebut mereka 'Jumper'. Dia memilih untuk (tewas) terjun bebas daripada (tewas) 'dimakan' asap atau tertimbun puing. Beberapa orang menilai mereka adalah pengecut sedangkan beberapa menilai mereka sebagai simbol tragis dari peristiwa 9/11. Kenyataannya, itu adalah pilihan yang sulit, tidak semua orang bisa memutuskan sebuah keputusan di situasi yang terdesak.

Meeen, terkadang kita terlalu rewel untuk menentukan sebuah keputusan yang sepele. Termasuk gue.

Mengerjakan tugas mekanika tanah atau beton dulu
Hari ini pakai baju warna biru atau warna cokelat
Nonton di PVJ bareng temen SMA atau mengerjakan tugas besar irigasi
Wisata ke Lombok atau Bali
Beli shampo atau makan
Makan di Serbu Rame atau MCCF
Harus lanjut atau berakhir dengan pasangan

Imagine the choice this man had to make.

So, people. Make up your choice.

Anyway, thanks to Indah Mutiara Kami. Gue seneng nih diingatkan dengan cara yang baik. Ayo kita saling mengingatkan dalam kebaikan.
:D

Sumber

Rabu, September 15, 2010

Mudik

Mudik, sebuah kebiasaan unik di Indonesia tiap tahunnya. Jutaan orang kembali ke kampung halamannya untuk menemui sanak saudara mereka, melepas kerinduan. Exodus lebih tepatnya.

Pada tahun 1976, istilah mudik sudah tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia WJS Poerwadarminta. Dalam kamus lain -Badudu-Zain (1994), dan Abdul Chaer (1976)- mudik diartikan sebagai 'pulang ke udik', atau pulang ke kampung halaman bersamaan dengan datangnya hari lebaran. Plus pemudik bukan hanya yang beragama Islam saja.

Di Jawa, mudik sangat kental dengan istilah mangan ora mangan waton kumpul (makan atau tidak makan yang penting bisa kumpul). Tradisi yang bagus sebenarnya karena mudik itu sendiri memanusiakan manusia, si pemudik. Bersilaturahim adalah orangnya, bukan embel-embel yang melekat pada diri pemudik. Tradisi ini membuat pemudik dan keluarga yang ditinggalkan bisa menerima dan menghargai satu sama lain, terlepas kondisi mereka. Itu idealnya.

Tidak berbeda dengan travelling, mudik menggunakan transportasi, akomodasi, dan lain-lain. Travelling melatih kita untuk lebih menghargai tempat dan orang yang ditemui selama dan di tempat tujuan perjalanan. Sepakat, traveller?

Begitu pula dengan mudik, kawan. Mudik 'memaksa' pelakunya saling bertoleransi. Mulai dari berdesak-desakkan membeli tiket, berada di dalam bus/kereta/kapal/pesawat, hingga macet di pantura/jalur selatan. Mudik seharusnya membuat pelakunya menjadi lebih dermawan. Setelah setahun banting tulang dan kerja keras di ibukota, mudiker kembali ke kampung halaman untuk membagi hasil rezeki. Membagi ya, bukan sekedar pamer.

Lebih dalam lagi, pemudik seharusnya bisa melihat apa yang kurang di kampung halamannya. Tidak hanya berbicara, pemudik seharusnya peka dan membangun kampung halamannya setiap tahunnya agar bisa berkembang mengikuti perkembangan zaman.

Mudik bukan sekedar perekat tali silaturahim, tapi lihat prosesnya. Lihat perjalanannya. Perjalanan adalah kesempatan kita untuk bisa saling menghargai. Menghargai keluarga yang rindu akan anggotanya yang hilang. Menghargai. Persetan dengan berhasil atau tidaknya seseorang dalam perantauannya. Pemudik tidak sepantasnya tampil dengan penampilan semu di kampung halamannya.

Yang paling penting adalah berusaha mengerti apa yang dibutuhkan keluarga di kampung halaman.

Selamat menjadi pemudik tiap tahunnya, kawan.
Selamat menjadi musafir yang lebih bertanggung jawab, kawan.

-Endro Catur Nugroho
Let's travel (responsibly)

Sumber

Lego

Hello, everyone! It's a pleasure to meet you all again. It's Lego time!

Having a bit conversation about Lego with my friends in twitter, I'd like to explore more about this toy.

Lego. Who doesn't know Lego? Yeah, Lego is a construction toys. It was created by Ole Kirk Christiansen, a carpenter from Billund, Denmark. Lego in Danish means 'play well'. The name could also interpreted as 'I put together' and 'I assemble' in Latin. The Lego Group's motto is kun det bedste er godt nok which means 'only the best is good enough'. Lego has released thousands products of set themes in a variety of topics such as town and city, spaces, vikings, racers, bionicle, airports, star wars, batman, toy story, and many more.

Yup, enough for the little history. You can learn more here. Now I want to share my Lego thingy, I have some. So why don't you chek it out? Go!

1. Toa Tahu, Mistika (Bionicle)

2. Toa Tahu and Toa Lewa (Bionicle)

3. Chameleon Hunter (Exo-Force)

4. Padde and Sharky

Now that I crave for this thing below:
That (Lego) Buzz Lightyear is tremendously awesome! I must spend 380000 rupiah to get it. Darn. Anyway, where's Woody, Buzz?

Lego is a unique toy. I know Lego since I was in the kindergarten, I guess. Too bad I was too young at that time, I lost some parts of my Lego. Kids, blah. Lego is not a cheap toy now, you have to spend hundred thousand, even million rupiah to have it as your toy. Though it's expensive, my children should play Lego later! Haha!

Lego, create your own imagination, you're the director.

Selasa, September 14, 2010

Bukan Silaturahim

Ratusan orang 'bertamu' dalam acara Open House SBY di Istana Negara pada tanggal 10 September 2010. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mereka juga melakukan hal yang sama di hari lebaran. 'Bertamu' ke tempat orang nomor satu di Indonesia, Presiden SBY. Antusiasme mereka begitu besar, begitu ingin melihat wajah SBY dan menjabat tangannya.

Usut punya usut, aku meragukan antusiasme mereka. Antusiasme mereka tidak tulus. Ternyata ada materi di balik itu semua. Selepas dari Istana Negara, mereka mendapatkan sebuah amplop yang berisikan uang sejumlah seratus ribu rupiah. Mereka rela berdesak-desakkan, bahkan bersama anaknya, demi sebuah amplop itu, bukan ketulusan menjumpai Bapak SBY.

Joni yang seorang tunanetra sudah terbiasa setiap tahunnya 'bertamu' menemui SBY. Saat itu sangat padat dan Joni memutuskan untuk mundur karena ia kelelahan. Akan tetapi malang menimpa Joni pada hari itu. Mungkin karena terdesak oleh banyak orang, Joni jatuh di antara keramaian. Jatuh, Joni tidak ditolong melainkan terinjak-injak oleh orang lain yang ingin 'bertamu' juga.

Joni diberikan pertolongan berupa bantuan pernapasan oleh petugas medis selama 10 menit. Sungguh malang, Joni tidak terselamatkan. Beritanya langsung menyebar ke penjuru nasional, mungkin internasional juga.

Miris.

Di sini ada dua pihak. Tuan rumah dan tamu. Menurutku, tidak seharusnya tuan rumah mengajarkan demikian, silaturahim hanyalah sekedar alibi. Mental minta-minta harus dihilangkan, bukan dikembangkan dan dibiasakan setiap tahunnya. Mental kerja keras lah yang harus digodok di Indonesia.

Pemikiran simpel. Pemikiran seorang mahasiswa kolot.

Silahkan Open House atau apapun itu namanya tapi jangan pernah mengiming-imingi rakyat dengan sebuah amplop berisi uang. Jaga pengertian silaturahim. Kalaupun tidak ada korban jiwa, aku merasa miris. Lebih miris lagi rasanya mendengar dan melihat adanya korban jiwa, Pak. Miris. Menurutku seperti itu, Pak.

Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan esensi dari silaturahim itu tetap ada.

Sumber 1
Sumber 2

Kamis, September 09, 2010

Al-Fatihah

Ramadhan 1431 Hijriyah sudah berakhir. Malam ini adalah malam takbiran. Besok seluruh umat Muslim di Indonesia akan Sholat Ied. Banyak permintaan maaf digital zaman sekarang, entah itu facebook, twitter, atau sms. Ada sebuah tulisan menarik yang ditulis oleh temanku, Gini Arimbi dan Ghazi Binarandi. Silahkan membacanya di sini dan di sini. Kedua tulisan itu mengungkapkan perasaanku. Terima kasih, teman.

Akan tetapi aku tidak akan membahas itu. Entah mengapa aku ingin menulis tentang Al-Fatihah, surat pertama dalam Al-Qur'an. Dulu aku diminta menghapal arti Al-Fatihah oleh sang guru ngaji. Katanya, setidaknya hapal lah arti surat yang selalu diucapkan minimal 17 kali dalam sehari. Bukan bermaksud menggurui, aku mau berbagi isi dari Al-Fatihah.


1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam

3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

4. Pemilik hari pembalasan

5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat


17 kali kita ucapkan dalam sehari. Yuk kita hapalkan artinya. Yuk kita resapi setiap maknanya. Semoga kita menjadi insan yang lebih baik. Amin.

Yuk kita saling mengingatkan dalam kebaikan.

Rabu, September 08, 2010

I am a Modeler

Posting kali ini akan mengisahkan kegiatan yang aku senang lakukan. Apa itu? Gundam Modeling. Sudah lama aku jatuh cinta dengan Gundam. Entah mengapa, merakitnya dan melihatnya berpose ada kesenangan tersendiri. Yaa namanya juga hobi. Sulit untuk dijelaskan.

Oke. Berbicara tentang merakit, dulu aku hanya melakukan snap-fit. Beli, rakit, dan pose. Sekarang aku mau maju ke tahap yang lebih pro. Airbrushing. Kata temanku, dengan meng-airbrush kita seolah-olah menghilangkan unsur plastik jadi si Gundam terlihat lebih nyata. Aku tidak akan memberikan tutorial di sini karena aku masih pemula. Hehe. Yang akan kuberikan di sini adalah beberapa gambaran kegiatanku di bidang ini.

Pertama, untuk memulai yang namanya airbrushing, Anda harus punya sebuah benda yang bernama (Mini) Air Compressor + Airbrush. Kira-kira bentuknya seperti ini:
Benda di atas aku beli seharga 800 ribu rupiah. Butuh kerja keras untuk menabung hingga mencapai uang sebesar itu. Aku membelinya di Lindeteves Trade Center. Mereknya MultiPro. Kalau mau lebih pro lagi, silahkan membeli merek Iwata dengan harga jutaan rupiah. Aku yang masih pemula cukup lah dengan yang ini.

Kedua, untuk naik dari tingkatan snap-fit, butuh peralatan ekstra dan cat tentunya.
Gambar di atas adalah thinner, putty/dempul, tamiya cement, dan cat primer kaleng.

Nah kalau yang ini adalah beberapa jenis cat. Cat sendiri dibedakan menjadi tiga tipe: lacquer, acrylic, dan enamel. Masing-masing punya karakteristik. Tidak boleh sembarangan, thinner-nya pun harus disesuaikan dengan jenis cat.

Ketiga, setelah siap dengan semua alat dan bahan, saatnya beraksi!
Sebelum cat yang berwarna, Gundam dicat dulu dengan cat dasar. Campur cat dengan thinner. Berapa rasionya? Di situ lah 'seni'-nya. Tidak ada rasio pasti sebenarnya. Feeling bermain di sini. Cat yang terlalu kental atau encer hasilnya tidak akan bagus bila digunakan. Butuh pengalaman untuk mengetahui apakah kadar cat dan thinner sudah pas. Namun kata temanku, kalau sudah sekental susu cair Indomilk berarti sudah bagus tuh. Mengapa Indomilk bukan Susu Bendera? Entahlah. Hehe.


Keempat, airbrushing!

Fungsi yang berlaku di sini (duileh) adalah tekanan kompresor dan jarak cat. Sebenarnya paling enak jika kita punya ruangan sendiri dan meja khusus jadi tidak perlu duduk di lantai seperti yang aku lakukan. Hehe. Kenapa aku pakai masker? Bau cat sangat tidak sedap dan bisa merusak organ pernafasan dalam jangka waktu yang lama. I love my lungs, dude.

Aku punya beberapa rekomendasi halaman di internet yang bisa kita gunakan sebagai acuan. Semacam tips dan trik. Plus aku tahu di mana sebaiknya membeli Gundam atau peralatannya. Silahkan hubungi aku jika berminat dan mari kita saling berbagi. Aku masih pemula di sini. Hehe.

Kira-kira seperti itulah gambaran dari hobiku. Ada kesenangan tersendiri saat melakukan hobimu kan? Don't judge me as if I were such a childish then.

In my humble opinion, Gundam is cool. But I'm not that Japan freak, oke? Haha.

Ini hobi gue.
Apa hobi lo?

Sabtu, September 04, 2010

Arcavatara

Arcavatara merupakan manifestasi Wisnu dalam imajinasi, yang digunakan oleh seseorang agar lebih mudah memujanya sebab pikirannya tidak mampu mencapai wujud Para, Vyuha, Vibhava, dan Antaryami dari Wisnu.

Suatu pagi di akhir bulan Juni. Kegiatan akademik sudah usai untuk semester itu. Indeks sudah terpapar di situs internal ITB. Oh damainya aku berada di Jakarta, tidak ada beban sama sekali. Tiba-tiba datang sebuah SMS.

Isinya, kurang lebih: "Gan, mau bantuin gue gak ngurusin stand OHU?"

SMS itu datang dari Hari Triwibowo, Sipil 2008, Unit Kesenian Minangkabau. Pikir, pikir, lalu dipikir. Bingung juga liburan 2 bulan akan kuhabiskan di mana, aku terima tawaran itu.

BAM!

Berangkatlah seorang Gandrie ke Bandung. Ibunda heran, kenapa masih libur tapi kok sudah ke Bandung? Sesampai di Bandung aku bertemu dengan panitia inti lainnya. Konsep OHU 2010 secara umum sudah ada dan saat itu sedang roadshow ke unit-unit. Oke, aku masuk ke zona baru yakni orang-orang baru dan kegiatan yang baru.

Tadinya aku adalah wakil bidang stand namun karena suatu dan lain hal, aku yang menangani divisi stand non-unit. Ternyata seru sekali menjalani kegiatan ini. Begitu banyak tantangannya. Terlebih lagi dengan adanya K3L yang membuat kami harus ekstra kerja keras terutama di bidang perizinan.

Stand di OHU tidak hanya untuk unit saja tapi juga ada non-unit. Aku senang sekali bisa berhubungan dengan banyak pihak di divisi ini. Ada KM, MWA, Motekar, TBI, NATC, D'Cinnamons, AIESEC, dan pihak lainnya. Tugasku di sini adalah melayani mereka yang ingin membuka stand. Di divisi ini aku juga dituntut menghasilkan uang. Alhamdulillah tercapai targetnya.

Aku senang.

Aku senang bisa bergabung dalam kepanitiaan ini. Aku bertemu dengan tim inti yang luar biasa. Seorang Gandrie yang tadinya tidak tahu apa-apa tentang OHU, dirangkul. Seorang Gandrie yang tidak pandai berargumen dalam sebuah diskusi, dirangkul. Seorang Gandrie yang tidak bisa melawak dan mencairkan suasana di depan umum, dirangkul. Oh terima kasih, teman-teman!

Suka, duka, bahkan cinta ada di dalam kepanitiaan ini.

Arcavatara!
Have a nice flight!
Super OHU 2010!
Sssooooohh!

Akhir kata, aku ingin mengutip pernyataan seorang Hari Triwibowo.
"Tujuan Bow ikut kepanitiaan ini sebenarnya buat nambah temen aja, Gan. Kalo nambah skill organisasi mah alasan klasik, itu bonus aja kali. Bow mau nanti di mana pun Bow berada setidaknya ada orang dari ITB yang Bow kenal".