Kamis, Juni 18, 2009

Dahulu VS Sekarang

Menurut gue, berikut adalah perbedaan mendasar antara generasi dahulu dan generasi anak muda sekarang...
These are just my thoughts...

1. Informasi
Dahulu : Orang-orang kudu mencari informasi secara manual. Perpustakaan dan buku teks masih digandrungi.
Sekarang: Internet. All you have to do is type the keywords then all the information you want is available instantly.

2. Makanan
Dahulu : Kualitas makanan masih alami, gak ada campur tangan bahan-bahan kimia.
Sekarang: Kebanyakan serba instan, mulai dari mi instan sampai bubur instan. Bahan-bahan kimia bertebaran di setiap makanan.
Ada paradigma:
Makan ayam, flu burung! Makan daging sapi, antrax! Makan daging babi, flu babi (lagian haram juga, bodoh)! Makan ikan, minamata!
Makan buah dan sayuran, pestisida! Makan tahu tempe, formalin! Minum susu, melanin!
Susah nyari makanan yang alami hari gini, kita kudu jeli.

3. Transportasi
Dahulu : Boro-boro kendaraan pribadi macem mobil dan sepeda motor, kendaraan umum juga masih jaraaaang banget. Yup, mau gak mau kudu jalan kaki. Paling banter genjot sepeda. Coba deh tanya bonyok atau kakek-nenek elo, mungkin mereka menempuh beberapa kilometer jalan kaki tiap harinya untuk ke sekolah dan kegiatan lainnya.
Sekarang: Hampir setiap pemuda punya at least sepeda motor. Bagi mereka yang bonyoknya tajir, mereka mendapatkan mobil pribadi. Ke mana-mana tinggal tarik gas! Hahahaha...

4. Kualitas Lingkungan
Dahulu : Sebenarnya masih ada hubungannya dengan populasi kendaraan bermotor. Dulu udara dan lingkungan masih bersih, masih bisa tarik nafas panjang di tengah jalan.
Sekarang: Tarik nafas panjang di tengah jalan = bodoh. Berbagai macam jenis polusi sudah menyebar luas hingga sudut-sudut kota.

5. Bermain dan Mainan
Dahulu : Bermain biasanya ramai-ramai. Anak-anak satu kampung pada ikutan maen kali. Biasanya permainannya bersifat fisik kayak 'tak jongkok', galasin, 'tak benteng', 'tak umpet', batu tujuh, bola, dll.
Karena keterbatasan alat permainan, mau gak mau kudu kreatif. Bikin apaan kek sendiri, kayak ketapel, gasing, dsb.
Sekarang: Di rumah, sendiri, duduk, nyalain PS, maen ampe berjam-jam. Paling banter juga maen berdua. Kalau jalan-jalan tinggal bawa yang portable. Hahaha...

6. Komunikasi
Dahulu : Surat-menyurat adalah wahana yang digemari. Belom ada henpon, pager juga masih jaraaang banget. Mau gak mau kudu sabar menanti balasannya. Gue gak kebayang -__-'.
Karena komunikasi yang terbatas, gue yakin hubungan asmara alias percintaan butuh pengorbanan yang luar biasa besar. Coba aja tanya bonyok atau kakek-nenek elo gimana mereka ketemu, jadian, pacaran, dan nikah. Pasti seru deh. :)
Sekarang: Ada teknologi pencet yang namanya SMS. Dalam hitungan detik pesan sudah tersampaikan. Dalam hitungan detik pula kita dapat menerima balasannya.
Kalo udah ngebet pengen ngobrol langsung, tinggal telepon aja. Nelpon mahal? Chat aja di internet, hee...


Menurut gue, dulu semuanya serba terbatas sehingga daya kreatifitas terasah dengan baik...
Bener juga kata temen gue, Ai, kalo manusia udah kepepet biasanya dia mengerahkan segala kemampuannya...
Semoga kita sebagai generasi penerus tetap sehat, kreatif, gak ansos, dan bijak menggunakan teknologi...

Selasa, Juni 16, 2009

QR Code dan The Breast of Saya

1. QR Code
Koran Kompas hari Senin, 15 Juni 2009 menambah wawasan gue tentang perkembangan teknologi. Pada halaman pertama bagian bawah ada sebuah pemberitahuan tentang koran multimedia pertama di Indonesia. Mulai sekarang, konten multimedia Kompas seperti teks, infografis, foto, dan video dapat dinikmati melalui teknologi QR code (Quick Response code).

QR code merupakan bar code generasi kedua yang dikembangkan oleh Denso Wave pada tahun 1994. Bar code hanya memuat data pada sisi horizontal, sedangkan QR code memuat data baik pada sisi horizontal maupun vertikal. Awalnya QR Code digunakan untuk mendata suku cadang kendaraan dalam manufaktur kendaraan bermotor, tetapi sekarang sudah digunakan pada surat kabar, kartu nama, majalah, dan iklan di billboard.

Di Jepang, QR code sudah populer, hampir semua jenis ponsel sudah bisa 'membaca' QR code. Di Eropa, QR code sudah mulai digunakan, tetapi di Indonesia masih belum populer. QR code berfungsi sebagai 'jembatan' penghubung cepat antara konten offline dan konten online. QR code tuh kayak hyperlink fisik yang dapat menyimpan alamat web (URL), nomor telepon, teks, serta SMS. (Sumber: Kompas)

Nih fotonya:
Setelah gue baca, gue tertarik dong buat nyoba. Kata Kompas, ponsel Nokia seri N udah ada aplikasi buat baca QR code. Soklah gue pinjem N78 kakak gue. Gue cari-cari ternyata gak ada (atau gue yang bodoh?). Langsung deh gue unduh aplikasinya di http://dakode.mobi.
Ada beberapa aplikasi pembaca QR code, gue gak ngerti yang mana, gue pilih aja yang paling atas, nama aplikasinya BeeTagg. Setelah gue unduh, gue buka aplikasinya dan mode kamera langsung terbuka di henpon kakak gue. Sekarang gue tinggal menyodorkan kamera ponsel ke QR code yang ada.

Jeng Jeng Jeng

Wah, langsung nongol tulisan 'Go to web?' beserta URL-nya. Gue pejet 'Yes' dan langsung menuju konten Kompas pada hari itu. Tinggal pilih berita deh di sana. Hmmm, yaa lumayan laah nambah wawasan, hee...
You should try it...

2. The Breast of Saya
The Breast of Saya adalah versi Inggris dari mata kuliah TTKI (Tata Tulis Karya Ilmiah). The Breast of Saya adalah karangan Prabu, temen kosan gue. Asal-usulnya:

TTKI --> TeTeK aI --> The Breast of Saya

Yeah, whatever is that. Yang mau gue bicarakan adalah nilai yang tidak sesuai harapan. Emang kenapa? Karena dari awal, si dosen a.k.a Bapak Wawan Jatnika telah menunjukkan perilaku yang easy going, humoris, dan asik. Gue dan temen-temen gue jadi mikir kalau dosen ini maha baik dalam ngasih nilai. Gue mikir nantinya banyak indeks 'A' bertaburan di kelas gue tetapi ampe sekarang hanya dikit banget yg dapet 'A'. Here's the case, I expected 'A' but I got 'AB'. Aaaargh. Tapi yasudahlaah, syukuri saja...

Oia, berikut adalah perjuangan gue, Prabu, dan Tito dalam mengerjakan makalah TTKI. Yup, makalah kita seputar angkot di Bandung, jadi kita mewawancarai beberapa supir angkot di daerah Simpang Dago...



Terima kasih buat Raisha (ceweknya Tito) yang udah mau motoin.

Btw Carissa Putri cantik yia?
(Loh?)
Out!