Rabu, Januari 19, 2011

Warung Bandrek

Warung Bandrek atau biasa disingkat menjadi Warban adalah trek favorit untuk bersepeda di Bandung. Jaraknya relatif tidak jauh (atau jauh?) dari Dago. Menuju Warban berarti tanjakan. Belok kiri sehabis melewati Alfa Mart Dago atas sana maka kita sudah bukan berada di jalan utama lagi.

Ikuti jalannya maka kau akan bertemu dengan tempat isitirahat pertama di sebelah kiri, Warung Bacang namanya. Biasanya, pesepeda yang sudah kuat langsung hajar tanpa beristirahat terlebih dahulu di Warung Bacang. Lanjut! Ambil jalan yang ke kanan. Terus ikuti jalannya!

Tanjakan.

Sekarang kita mulai disuguhi dengan keasrian alam Bandung. Udara segar di pagi hari ditambah dengan warna hijau di kanan-kiri merupakan kombinasi yang sangat memikat hati. Kita pun mulai bisa melihat Bandung dari ketinggian, semakin ke atas, semakin bagus. Beginilah kira-kira medan yang harus dilalui:

Oh, kelupaan! Gue gak sendirian melewati ini semua. Perkenalkan partner aing. Dia ganteng dan juga cantik. Silpy! Sudah berapa bulan ya gue jadian sama Silpy? Dia putih, tinggi, dan langsing. Akan tetapi yang terpenting adalah dia mau menerima gue apa adanya.

Gue jadi ingat sebuah kuotasi di film Jomblo. Gak bakal ada dua orang yang cocok banget, tetep harus saling mengerti, saling menerima, dan saling menghormati. Oke, makin ngaco aja tulisan ini. Haha.

Ini adalah gambar kokpit sepeda aing:

Singkat cerita, setelah penuh perjungan menanjak, sebentar lagi kita akan sampai di Warban.
Saat foto di atas diambil, cuacanya sangat dingin dan berkabut tapi sangat sedap untuk dihirup. Enaknya, setelah mencapai puncak tanjakan, jalanannya menurun menuju Warban jadi benar-benar melegakan jiwa dan raga.

BAM!

Sampailah kita di Warban! Yuk kita parkir sepeda dulu. Parkiran sepedanya sangat unik. Parkiran sepeda ini berupa bambu yang dibentangkan lalu diberi perletakan di kedua ujungnya. Taruh sadel di atas bambu maka sepeda akan tertata dengan rapi.

Ada apa aja sih Warban?
Pesepeda disuguhi dengan berbagai macam makanan dan minuman. Pisang, pisang rebus, telur rebus, bakwan, tahu, lontong, dan lain-lain. Teh, jus jambu, jus mangga, jus alpukat, dan tentu saja BANDREK!

Ini nih si Ibu yang bakal melayani kita. Orangnya baik dan ramah loh.
Wah nikmat banget deh menyantap jajanan sambil menyeruput bandrek bersama teman-teman sambil duduk santai. Kalau pergi nanjak, maka pulang berarti... TURUN!

Heaven yeah, this is the best part of all!
You gotta feel it but be careful, it's addictive!

Think of bicycles as rideable art that can just about save the world.
-Grant Petersen

6 komentar:

Mahendra Samsu mengatakan...

Gan,, kesa nih.. Bikinin peta rute di google maps dong.. :D
Gw mau ksono.. :D

annisanican mengatakan...

wah belym pernah aku ketemu silpy..

Febi Purnamasari mengatakan...

wiii, treknya asik kayaknya...eh lo detail amat sampe ibu2nya di foto juga hahaha. jadi pecinta sepeda nih ceritanya? :D

Gandrie Ramadhan mengatakan...

@Kesa: Wah gue gak tau gimana cara ngebuat di google maps. Nanti ya aing utak-atik. Hehe.

@Nichan: Makanye ke Bandung, gue kenalin. Cantik loh dia.

@Febi: Asik pisan treknya! Sebenarnya selama SMP gue adalah biker. Lalu passion itu tumbuh lagi saat kuliah. Hehe.

Ghani mengatakan...

wah...kuya gowes juga nih?
mantap2...

anak2 06 rencananya bakal ke tangkubanparahu..ikut yak! hehe

Kuliah mengatakan...

ohhh, rute itu ,....

kyknya pernah kesana,..