Rabu, Maret 30, 2011

Identitas

Lebih baik aku lontarkan semua daripada kupendam sehingga batinku yang meledak. Aku tekankan bahwa blog ini adalah media luapan pemikiran dan perasaanku sehingga tidak ada yang berhak membenarkanku kecuali SARA memang tersinggung, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Baiklah, aku ingin mengungkapkan suatu hal. Dua kali aku mengalami hal ini, menyaksikan lebih tepatnya. Sang raja berkata kepada rakyatnya dalam sebuah pertemuan, "Di mana identitas kalian? Di mana identitas kerajaan kita?".

Bagiku, semua itu adalah omong kosong.

Kita berada dalam kerajaan yang sama. Ini internal kerajaan kita. Tak peduli rakyat memakai identitas kerajaan atau tidak, raja tidak perlu bertanya demikian karena seharusnya dia tahu kalau yang ada di hadapannya adalah rakyatnya. Rakyat yang sudah berusaha loyal kepadanya.

Komandan pernah menyerukan kalau kerajaan ini tidak dinilai dari simbol dan sejarahnya. Kerajaan ini ada di sini, di dada dan hati setiap rakyatnya. Aku tidak akan pernah lupa momen mengharukan itu.

Menurutku, identitas itu penting ketika rakyat berlaga di luar kerajaan. Berlaga untuk mengharumkan nama kerajaan yang ada di hatinya. Identitas itu penting agar kerajaan lain tahu kalau inilah kerajaan kami! Di sini aku mengatakan penting, bukan kewajiban.

Identitas itu tidak harus selalu melekat di tubuh rakyat, wahai raja.


*

Aku yakin beberapa orang setuju dengan pendapatku. Di sisi lain, ada juga beberapa orang yang tidak setuju. Itu hal yang biasa. Dunia ini tidak akan indah tanpa adanya perbedaan pendapat.

1 komentar:

viola saragi mengatakan...

kayaknya aku ngerti deh gan yg dimaksud dan siapa jg yg dimaksud, ehehehe.

kalo bener yg aku tangkep, aku setuju sama kamu.