Minggu, Juni 17, 2012

Menuju Sarjana

Selasa, 22 Mei 2012, hati semakin bergetar menyadari bahwa batas sidang tugas akhir sebulan lagi. Jumat, 1 Juni 2012, perasaan panik semakin melanda sekujur tubuh menyadari bahwa sudah bulan Juni. Jumat, 8 Juni 2012, saya dengan berani campur nekat mengajukan formulir sidang untuk Jumat depan (15 Juni 2012) kepada dosen pembimbing dan alhamdulillah disetujui padahal saya sadar bahwa masih banyak yang harus dikerjakan.

Di Sipil ITB, semua tergantung mahasiswanya. Tidak ada periode sidang, adanya batas akhir sidang. Di sini juga tantangannya, menyamakan jadwal tiga orang dosen bukanlah perkara mudah mengingat kesibukan mereka di sana-sini.

Lima hari saya berkutat dengan AutoCAD untuk membuat rencana layout parkir beserta sirkulasi internalnya. Sederhana sih sebenarnya. Sehari sebelum sidang, saya memberikan draft tugas akhir kepada dosen pembimbing dan dua orang dosen penguji sekaligus berdiskusi mengenai slide presentasi yang telah saya buat. Ada revisi, tetapi untungnya tidak banyak.

Sorenya saya menyenangkan batin dengan membeli Lego 9391 Crawler Crane. Langsung saya rakit di kosan! Sipil pisan! Haha. Malam itu sebelum tidur, saya berterima kasih atas segala proses yang telah dilalui dan bermunajat agar besok diberikan kelancaran dan kemudahan. Saya tidur pukul sepuluh malam.


Bangun pukul lima pagi, setelah mandi saya mengenakan segala perlengkapan. Terima kasih kepada Rizal dan Ari yang rela meminjamkan jas dan dasinya. Haha. Berangkatlah saya pukul setengah tujuh bersama Sasya. Itu adalah berkendara motor terpelan sepanjang hidup saya. Perasaan sangat cemas dan takut kenapa-kenapa menuju kampus. Sidang yang direncanakan pukul delapan pagi ngaret setengah jam karena menunggu dosen datang.

Alhamdulillah semua berjalan lancar walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang nanti harus ditambal lewat revisi. Saya mengucapkan ultra luar biasa pangkat semilyar terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan doa dan suntikan energi yang sangat berarti dalam pengerjaan tugas akhir ini. Rasa terima kasih ini saya tujukan untuk keluarga tercinta (Mama, Papa, Mbak Ita, dan Ica), Cakarlangit (Ari, Ghazi, Bella, Arka, Wira, Andi, Ade Bali, Cucu, Arimbi, Almira, Rendy, Idham, Maya, Mira, Mirza, Dikka, Bre, Viola, Ucup, Prabu, Aci, Dila, Tesa, Nuni, Tya, Mule, Dian, Alif, dan semuanya tanpa mengurangi rasa terima kasih saya), OPI alias OHU Panitia Inti (Bowo, Tiara, Agni, Amri, Imam, dan semuanya!), Adriarani (kwaci energi matahari!), pihak tata usaha prodi teknik sipil (Bu Tik-Tik, Mbak Tika, Pak Agus, Pak Salam, dan semuanya!), Uda fotokopi HMS, dan semua yang telah memberikan energi semangat itu! Tanpa dukungan dari keluarga dan teman-teman, tidak mungkin saya bisa melalui semua proses itu.

Akhir kata, apalah arti gelar S.T. tanpa kontribusi dan karya nyata untuk masyarakat nanti. Pendidikan empat tahun yang saya enyam di ITB adalah hutang bagi seluruh masyarakat. Prinsip yang saya pegang, saya ingin bermanfaat untuk orang banyak, pun tidak optimal, saya tidak ingin menjadi bagian yang merusak.


Masih banyak yang harus saya perjuangkan.
Semangat nomor satu, kan?

Tidak ada komentar: